Minggu, 11 November 2012

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Bapak Bangsa Indonesia

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Bapak Bangsa Indonesia

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Bapak Bangsa Indonesia

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Bapak Bangsa Indonesia: KOMITE BAPAK BANGSA INDONESIA. Yang dimaksud Bapak Bangsa Indonesia ialah “ Kesatuan” yaitu kesatuannya kaum bapak  atau kesatuannya kep...

Komite Bapak Bangsa Indonesia


KOMITE BAPAK BANGSA INDONESIA.
Yang dimaksud Bapak Bangsa Indonesia ialah “ Kesatuan” yaitu kesatuannya kaum bapak  atau kesatuannya kepala keluarga rumah tangga rakyat seluruh Indonesia tanpa membeda-bedakan suku,agama,kepercayaan,adat-istiadat,golongan profesi mata pencaharian dan lain-lain sebagai Bangsa Kesatuan yaitu Bangsa Indonesia.
Bapak Bangsa ini bersama Ibu Bangsa Indonesialah yang melahirkan anak-anak bangsa Indonesia, baik laki-laki maupun wanita Indonesia yang ikut bertanggung jawab terhadap baik buruknya anak-anak bangsa saat sekarang dan kedepan.
Yang dimaksud “komite bapak bangsa Indonesia” ialah hanya sebagai wahana temu,yaitu bertemunya kaum bapak sebagai sesama kepala rumah tangga rakyat yang merasa diri mempunyai wajib bela bangsa dan negaranya, yang mau ikut serta mencarikan solusi terhadap krisis nasional yang melanda negaranya,yang mau membangun kembali persatuan nasional dan mau memperjuangkan bangsanya menegakkan Kedaulatan rakyat untuk mengujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Setelah “Kaum Ibu Bangsa bicara untuk Bangsanya” yang disampaikan pada hari minggu,tanggal 28 Oktober 2012  dalam konggres Komite  Ibu Bangsa ke I di desa terpencil wilayah kabupaten Semarang bersamaan dengan 84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan 67 tahun “rakyat masih ada didepan pintu gerbang” kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur yang telah menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran kaum Ibu bangsa untuk bangsanya. Maka pada hari ini, Saptu tanggal 10 November 2012 bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan kami kaum bapak bangsa Indonesia juga mau bicara kepada anak-anakku bangsa Indonesia semuanya dimanapun berada baik yang menjadi wakil rakyat yang terhormat maupun yang terhina hidup dibawah kolong jembatan melalui Sarasehan Kebangsaan hari ini.
Hai ...! anak-anakku bangsa Indonesia semuanya baik laki-laki maupun wanita,dengarkan dan cermatilah bapak bangsa Indonesia, ya...bapakmu ini mau bicara untuk bangsaku dan bangsamu.
Selama ini sama dengan Ibumu,kami hanya diam menahan kesabaran,tetapi saat ini setelah ibumu bicara, bapakmu ini tidak bisa tinggal diam lagi. Sudah 67 tahun cita-cita mendirikan negara kebangsaan kita belum mendapatkan kejayaan Indonesia, justru sebaliknya kita mendapatkan suatu negara kesatuan dimana “Persatuan Nasional” menjadi porak poranda,penataan dan penyelenggaraan negara jungkir balik tumpang tindih,para wakil rakyat yang duduk dalam lembaga-lembaga negara kong-kalikong dengan para pengusaha banyak yang terlibat korupsi, banyak yang sudah tidak bisa lagi diteladani sebagai orang terbaik,terpilih dan terhormat untuk anutan perilaku kehidupan yang baik bagi rakyatnya, mereka saling tuding dan menyalahkan,saling fitnah dan gontok-gontokan antar wakil rakyat dengan arogansi kebenaran subyektif dan golongan masing-masing, sudah melupakan pijakan kebenaran kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai bangsa kesatuan,bangsa  yang besar yang sepatutnya harus mengerti sejarah perjuangan bangsanya,bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya,bisa menghormati produk-produk perjuangan bangsanya sendiri malah justru dengan dalih atas nama rakyat dengan arogansi liberalnya memainkan skenario sandiwara perpolitikan yang lihai sampai akhirnya bangsa Indonesia ini kehilangan ikatan pemersatunya dan dipaksa masuk kedalam jeratan liberalis yang menjamin terjadinya konkirensi politik,konkirensi ekonomi,kebebasan pasar dan perebutan kekuasaan. Persatuan nasional berantakan,dimana-mana tawuran antar bangsa sendiri siapa yang bertanggung jawab ?
Kapan bapakmu menyuruh,kapan memberikan ijin ? Bapak bangsa Indonesia,bapakmu tidak akan pernah mau memberikan restu atau ijin kepada siapapun anak-anak bangsa sendiri yang akan menghancurkan negaranya sendiri,  apa lagi anak-anak bangsa luaran sampai kapanpun rawe-rawe rantas malang-malang putung. 
Anak-anakku bangsa Indonesia...
Dengan adanya fenomena-fenomena alam Indonesia sekarang ini, seharusnya menjadi peringatan bagi  kita semua untuk mengadakan koreksi nasional dan pertobatan nasional tetapi justru berlanjut. Oleh sebab itu dengan peringatan 67 tahun hari pahlawan 10 November tahun 2012 hari ini,marilah kita menyatakan tobat nasional,kita mohon ampun kepada Tuhan yang telah memberikan tanah air dengan segala kekayaan alam yang tidak ada bandingannya ini, atas segala perbuatan kita yang telah mengkhianati cita-cita luhur bangsa,meninggalkan hormat dan bakti kita kepada para pahlawan bangsa sendiri,kepada leluhur sukma-sukma pahlawan,kepada Ibu pertiwi indonesia. ..
Marilah anak-anak bangsaku dimanapun berada....
Kita harus segera mengadakan “koreksi nasional”, kita jauhkan dari saling tuduh dan saling mencari kesalahan orang perorang maupun golongan pergolongan. Kita akui bahwa kehancuran persatuan nasional kita ini adalah kesalahan kita bersama. Kita buang jauh-jauh dendam-dendam lama yang meracuni anak-anak bangsa,meracuni generasi penerus kita. Segera kita hapus habis segala bentuk diskriminasi sosial dan golongan.
Bangkitlah ! bangkit sebagai satria-satria utama yang berbudi luhur dan srikandi-srikandi nusantara untuk membangun kembali Persatuan Nasional dengan mempersatukan kehendak dan tujuan,mempersatukan pandang dan pikiran serta satunya langkah menuju terujudnya amanat penderitaan rakyat,kembalikan kedaulatan kepada pemiliknya yaitu rakyat seluruh indonesia. segera kita kembali kepada jatidiri sebagai bangsa kesatuan.
Sebagai  konskwensinya  haruslah mewajibkan setiap warga negara terutama para calon wakil rakyat, calon-calon pemimpin,penyelenggara negara dari Presiden,para menteri,gubernur,bupati sampai kepala desa dan semua fungsional kelembagaan negara,semua birokrasi,semua pegawai negara apalagi para guru dan dosen “ harus mengerti dan memahami Pancasila dan Ketatanegaraan Indonesia,memahami produk-produk perjuangan bangsanya sendiri”. Inilah yang harus dijadikan persyaratan fondamental atau kreteria baku yang tidak boleh dilupakan lagi bagi para wakil rakyat dan pemimpin Indonesia kedepan. tanpa mengerti dan memahami Panasila dan ketatanegaraan Indonesia jangan coba-coba lagi menjadi wakil rakyat dan pemimpin Indonesia,sebab pasti akan hancur lagi indonesiaku.
Hanya dengan “Persatuan Nasional”,dengan kepemimpinan bangsa yang mengerti dan memahami amanat penderitaan rakyat,yang mengerti dan memahami Pancasila dan ketatanegaraan Indonesia,niscaya pintu gerbang keemasan Indonesia pasti terbuka lebar-lebar berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa.

BANGUNAN NASIONAL
Untuk menyelesaikan masalah Nasional yang berlarut-larut ini harus kita atasi bersama seluruh rakyat tanpa pandang bulu, sebab tanpa Persatuan Nasional tidak mungkin bangsa Indonesia keluar dari kemelut nasional yang melanda negeri kita.
Mengapa kita terus menyalahkan penjajah, bukankah penjajah itu memang pekerjaannya menjajah, mengapa kita menyalahkan maling yang mencuri, bukankah maling itu memang harus pinter mencuri. Apakah salah maling itu mencuri, kalau salah berarti yang benar “maling itu tidak mencuri”, kan itu bukan maling namanya.

MENGUAK NASIONALISME
Menurut bapak Budi Suroso,sesepuh Forum Kajian Pancasila dan ketatanegaraan Indonesia.NASIONALISME berasal dari kata N A S I O N A L dan I S M E .
“Nasional”= adalah keberadaan segala sesuatu dengan hal ikhwalnya yang menyangkut masalah kebutuhan hidup bangsa atau dengan kata lain Nasional itu adalah Kebangsaan.
“ I S M E “ = Paham, yaitu suatu idialisme atau cita-cita yang diyakini kebenarannya akan terujud,akan diperjuangkan selama hayat masing dikandung badan keterujudannya.
Idialisme atau cita-cita atau juga disebut Aspirasi Nasional adalah gambaran masa depan bangsa yang akan diraih atau yang akan diujudkan. Jadi Nasionalisme Indonesia adalah “Pahamnya Bangsa Indonesia” yang akan diujudkan sepanjang jaman selama masih ada bangsa Indonesia tidak akan henti-hentinya berjuang untuk mengujudkan aspirasi Nasionalnya.
“Nasionalis” seorang warga negara yang berpaham nasional, yang meyakini bahwa cita-citanya itu benar dan ingin bersama-sama diujudkan, itu namanya “Berjiwa Nasional” dan apa yang diperbuat oleh seorang nasionalis didalam mengujudkan ismenya itu disebut “Nasionalistis”.
Pancasila itu bicara masalah Nasionalisme yang harus diujudkan yaitu : “ toto,tentrem,kerto,raharjo” artinya T A T A N A N yang bisa menjamin masyarakat bangsa hidup sejahtera, hidup tentram, hidup aman, selamat, adil dan makmur.
Cita-cita Nasional itu tidak hanya dikehendaki oleh bangsa Indonesia saja tetapi dikehendaki atau dicita-citakan juga oleh setiap bangsa didunia ini dan juga oleh setiap masyarakat manusia dimanapun berada, semua ingin hidup sejahtera, ngin hidup tentram, ingin selamat, aman,adil dan makmur. Maka Nasioalisme kita ini juga Nasionalismenya Bangsa-Bangsa, yang oleh Bung Karno disebut Internasionalisme atau juga disebut Sosialisme atau kemanusiaan, sebab setiap orang yang ada didalam bangsa-bangsa itu juga menghendaki toto,tentrem,kerto raharjo. Jadi N A S I O N A L I S M E, I N T E R N A S I O N A L I S M E dan S O S I A L I S M E itu adalah “Paham Bangsa yang diperjuangkan keterujudannya”. 
BAGAIMANA CARANYA MENGUJUDKAN
Untuk mengujudkan Nasionalisme, Internasionalisme, Sosialisme sebagai paham bangsa tersebut harus ada metode perujudan atau Sistem Perujudannya yang oleh Bung Karno disebut “ Sosio demokrasi” atau sistem penyelenggaraan negara.
Demokrasi artinya, Kekuasaan Pemerintahan Negara ditangan Rakyat yang terbagi menjadi 2 prinsip yaitu Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi.
Karena Perpolitikan Negara Indonesia dikuasai oleh seluruh Rakyat Indonesia,maka disebut “Perpolitikan Nasional” atau Kesatuan Perpolitikan, disebut juga Bangsa Indonesia berdaulat atas perpolitikannya,maka pengertian politik disini bukan politik perebutan kekuasaan tetapi politik mempertahankan kekuasaan, Demikian juga Perekonomian Nasional tidak boleh ditawar dan diganggu- gugat oleh siapapun harus ditangan seluruh rakyat Indonesia.
Dengan sudah adanya Kesatuan cita-cita dan sudah adanya Kesatuan sistem perujudan, kemudian bangsa Indonesia mengimani bahwa tanpa Rahmat Tuhan yang maha kuasa cita-cita nasional tersebut tidak akan terujud, ini yang kita pahami sebagai “Kesatuan Iman Nasional”. Jadi Pancasila itu mengandung 3 prinsip dasar yaitu 1. Adanya Kesatuan cita-cita yang sudah diyakini kebenarannya. 2. Adanya Kesatuan Sistem Perujudan. 3. Adanya Kesatuan Iman Nasional .
Bangsa Indonesia memikirkan bukan hanya Kesejahteraan dan ketentraman hidup untuk bangsanya saja, tetapi juga berpikir untuk kesejahteraan dan ketentraman hidup bangsa-bangsa, berpikir untuk kesejahteraan dan ketentraman hidup seluruh umat manusia, hidup berdampingan secara damai, membentuk suatu kehidupan yang toto,tentrem,kerto,raharjo bebas dari segala bentuk penjajahan dan penindasan manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa lain.
Itulah sebabnya mengapa cita-cita bangsa Indonesia disebut “Luhur”sebab cita-cita bangsa indonesia itu adalah juga cita-cita yang sudah diyakini oleh bangsa-bangsa manapun dan juga diyakini menjadi cita-citanya seluruh umat manusia di jagad ini.

HARUS dengan FILOSOFI NASIONAL dan IDEOLOGI NASIONAL.
Karena Kita sudah mempunyai keyakinan terhadap cita-cita luhur itu, maka harus kita perjuangkan dengan metode perujudannya yaitu bagaimana mengujudkan menurut bidang-bidang kehidupan bangsa yang multi komplek.
Hal ikhwal materi persoalan kehidupan bangsa sebagai obyek Pandang atau obyek filosofi harus kita pandang untuk kita mengerti dan pahami terlebih dahulu, tanpa mengerti tidak mungkin kita dapat mengujudkannya. Jadi Pancasila sebagai filosofi nasional harus mengerti obyek filosofinya, itu yang pertama. Yang kedua, yang harus kita mengerti  adalah Subyek filosofinya yaitu harus sebagai “bangsa Indonesia atau sebagai warga negara”. Jadi filosofi nasional atau filsafat kebangsaan adalah obyeknya masalah kehidupan bangsa dan subyeknya harus sebagai bangsa atau warga negara.
Filosofi Nasional itu, Disamping harus ada subyek dan obyek harus ada Dasar Pandangnya maupun dasar kejiwaannya,kemudian juga harus ada arahnya untuk apa dan untuk siapa, semua harus mengarah terujudnya cita-cita nasional.
Bagaimana teknis perujudan cita-cita nasional diatur dengan pikiran, kita pikirkan, kita pecahkan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang harus kita ujudkan. Didalam pemecahan suatu masalah bangsa, materi persoalan bangsa itu disebut sasaran pikiran atau obyek pikiran dan subyek yang berpikir harus warga Negara Indonesia atau bangsa Indonesia dan pikiran juga harus berpijak kepada cita-cita nasional, inilah yang kita sebut “ Ideologi Nasional “ yang punya arah dan kemana arahnya itu disebut Asas Nasionalisme dan jalan yang harus ditempuh disebut “Way of life bangsa”. Jadi Ideologi Nasional yaitu cara memecahkan permasalahan bangsa, metode berpikirnya suatu bangsa, ilmu berpikirnya bangsa.
Ideologi nasional yaitu ideologi yang tidak menguatirkan, ideologi yang tidak menakutkan seperti yang digambarkan oleh orang-orang pinter yang terkena racun isu, bahwa ideologi itu jahat, politik itu kejam, ..bukan ! berpolitik semacam ini adalah berpolitik luhur yaitu “Perpolitikan Nasional” atau Kesatuan Perpolitikan. Isu-isu “tidak boleh berpolitik”, sebetulnya hanya isu untuk menjauhkan rakyat Indonesia dari pengertian Perpolitikan Nasional dan akhirnya malang-melintanglah perpolitikan liberalisme tanpa halangan dan saat ini sudah  terjadi krisis kepemimpinan  pula.
Jadi semua rakyat indonesia baik laki-laki maupun wanita ,baik kaum bapak maupun kaum ibu bangsa Indonesia harus mengerti Perpolitikan Nasional dan “harus Berpolitik Nasional” sebab rakyat atau warga negara yang tidak ikut didalam perpolitikan nasional, berarti tidak andil didalam Pembangunan Nasional. 
PARAMETER PERILAKU PARA WAKIL RAKYAT DAN PARA PEMIMPIN BANGSA.
Parameter perilaku para wakil rakyat dan para pemimpin bangsa Indonesia adalah “Prinsip-prinsip Dasar Penataan dan Penyelenggaraan NKRI yang terkandung didalam Pancasila dan UUD 1945, Baik atau buruk, benar atau salah “Sistem Penataan dan penyelenggaraan negara”,tergantung pada para wakil rakyat dan Pemimpin Bangsa itu :
Mengerti dan memahami Pancasila dan Ketatanegaraan Republik Indonesia, atau tidak.
Mengerti dan memahami Amanat Penderitaan Rakyat yang sudah tertuang didalam konstitusi naional, atau tidak ?
Mengerti dan memahami serta menggunakan filosofi nasional dan ideologi nasional didalam membuat konsepsi nasional, RUU, UU, Peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan serta kebijakan dan lain-lain,menggunakan sistem berpikir nasional atau tidak ? 
Produknya bermanfaat bagi kepentingan seluruh rakyat sebagai pemilik kedaulatan atas negara,atau justru sebaliknya ?
Bangsa Indonesia mempunyai tatanan yang bisa untuk melindungi dan menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia,bisa untuk melindungi dan menyelamatkan tanah air beserta kekayaan alam yang terkandung didalamnya,bisa untuk mengujudkan kesejahteraan,ketentraman serta terlaksananya keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat indonesia,bisa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan bisa mengujudkan kerja sama antar bangsa atas dasar saling menghormati kemerdekaan dan kedaulatan negara masing-masing.
 Penataan dan penyelenggaraan negara dalam bidang apapun semua harus mengacu kepada Pancasila dan UUD 1945, artinya diluar acuan itu apapun namanya adalah bukan sistem Indonesia.

BUKAN HANYA KECERDASAN INDIVIDU TETAPI PERLU KECERDASAN BANGSA.
Prinsip dasar dalam pembukaan UUD 1945 sebagai Tatanan Pendidikan Nasional dinyatakan pada alinia ke empat,bahwa :
Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu, dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan,serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian didalam bab 13,pasal 31,ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa : tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.
Menurut pernyataan tersebut,maka arah kecerdasan yang dimaksud sudah sangat jelas yaitu “Kecerdasan Bangsa”,bukan kecerdasan individu, oleh sebab itu yang perlu kita pahami adalah Kecerdasan itu apa,yang dicerdaskan itu apanya dan bangsa Indonesia itu siapa ?
Kecerdasan itu merupakan daya kemampuan berpikir, yang dicerdaskan itu adalah pikiran bangsa sedangkan Bangsa Indonesia itu adalah bangsa kesatuan,merupakan kesatuan kehendak,perasaan dan pikiran dari berbagai bangsa kesukuan yang tersebar diseluruh Indonesia yang mendirikan NKRI. Jadi mencerdaskan bangsa berarti mencerdaskan pikirannya bangsa Indonesia tidak pandang bulu,harus ada pemerataan kecerdasan.
Kecerdasan pikiran itu harus mempunyai arah dan tujuan,untuk apa dan untuk siapa serta landasannya apa ? masalah inilah yang harus dipahami oleh para penyelenggara negara. Kecerdasan pikiran bangsa ini harus mengarah kepada terbentuknya kesatuan pikiran dengan sistem berpikir yang sama untuk memecahkan segala permasalahan yang menyangkut kepentingan hidup bersama bagi bangsa Indonesia, pikiran itu dibawa oleh subyek sebagai bangsa untuk menganalisis permasalahan bangsa yang menjadi obyek pikirannya, landasan pemikirannya adalah amanat penderitaan rakyat yang sudah tertera didalam konstitusi nasional. Inilah sebetulnya yang disebut sebagai Ideologi Nasional atau sistem berpikir bangsa.[Pancasila itu sebagai ideologi nasional ]. Sistem berpikir bangsa ini tidak sama dengan sistem berpikir individual, disana tidak ada kata “aku/saya”tidak ada kata “menurut saya” tetapi yang ada adalah menurut “kita”. 
Kecerdasan bangsa dimaksud,supaya bangsa ini dapat memecahkan segala masalah nasionalnya dan tujuan kecerdasan bangsa yaitu mengarah kepada kesatuan pikiran yang disebut Ideologi Nasional.
Dengan demikian lembaga pendidikan itu harus merupakan lembaga sosial,penyelenggaraannya harus dibiayai oleh negara,sekolah harus tidak membayar,buku,pakaian,sepatu,pengadaannya harus dari pemerintahan negara bukan dari orang tua siswa.





Senin, 05 November 2012

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjut...

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjut...: Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1 : Makalah ketiga, Ibu-ibu rumah tangga seluruh rakyat yang ka...

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Kesimpulan dan Rekomendasi Konggres Komite Ibu Ban...

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Kesimpulan dan Rekomendasi Konggres Komite Ibu Ban...:                       Konggres Komite Ibu Bangsa ke 1 Kaum Ibu bicara untuk Bangsanya 84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Okto...

Kesimpulan dan Rekomendasi Konggres Komite Ibu Bangsa ke I


                     Konggres Komite Ibu Bangsa ke 1
Kaum Ibu bicara untuk Bangsanya
84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
67 tahun “didepan pintu gerbang” kemerdekaan negara indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur..pemb.UUD 1945.

Grompol,Kab.Semarang 28 Oktober 2012.

Ibu-ibu....
Dalam sistem Kedaulatan Rakyat mestinya semua wakil rakyat adalah merupakan abdinya rakyat,misionernya rakyat yang bertugas untuk melaksanakan kehendaknya rakyat yang sudah dituangkan dalam Dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 dan harus tunduk pada rakyat serta harus bertanggung jawab kepada rakyat. Kalau misalnya rakyat menghendaki harga BBM turun, tidak ada pilihan lain kecuali menurunkan harga BBM sebab yang punya kehendak adalah pemilik BBM.

Kalau kondisi tatanan negara sudah demikian maka rakyat pemilik negeri ini MENGGUGAT ! untuk meminta pertanggungan jawab kepada wakil rakyat yang membuat tatanan negara yang tidak menempatkan rakyat sebagai pemilik negara. Tetapi hanya sebagai konsumen dan kuli dinegerinya sendiri. Hal ini bukan hanya tersesat tetapi pengkhianatan terhadap konstitusi nasional UUD 1945.

Demikian ibu-ibu yang bisa kami sampaikan lebih dan kurangnya kami mewakili buruh perusahaan Minta maaf,sekian MERDEKA ! 

ACARA KONGGRES IBU – IBU RUMAH TANGGA SEBAGAI IBU BANGSA KE I

 MC.Acara : oleh I K A  C A H Y A W I N A T A
Para sesepuh tokoh tokoh pejuang nasional....yang kami hormati. Ibu – ibu rumah tangga rakyat seluruh indonesia dimanapun berada...yang kami mulyakan. Para pelajar,mahasiswa dan Pemuda-pemudi satu bangsa,satu tanah air dan satu bahasa... yang kami cintai.  MERDEKA !

Atas Berkat dan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini,sebagai tanda hormat dan bakti kita kepada para pejuang kemerdekaan yang telah gugur,para pahlawan yang mendirikan negara ini dan semua para leluhur bangsa pejuang. Pada hari ini, Hari : minggu tanggal 28 Oktober 2012. Didusun grompol,Kab. Semarang. Jawa Tengah. Bersamaan dengan 84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sebagai momen agung bangsa indonesia. Dan 67 tahun rakyat didepan pintu gerbang kemerdekaan negara indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.

Kita dapat menyelenggarakan KONGGRES KOMITE IBU BANGSA yang ke I. Dengan tema :”KAUM IBU BICARA UNTUK BANGSANYA”.
Dengan acara sebagai berikut :
  1. Pembukaan. 
    Konggres Ibu-ibu rumah tangga sebgai Komite Ibu Bangsa dibuka oleh ibu Maemunah, mewakili ibu-ibu rumah tangga rakyat seluruh Indonesia.
  2. Menyanyikan bersama lagu kebangsaan INDONESIA RAYA
  3. Berdoa dengan mengheningkan cipta untuk para pahlawan pejuang kebangsaan Indonesia dan untuk memohon restu kepada para leluhur pejuang, sukma-sukma pejuang agar konggresnya kaum ibu rumah tangga sebagai ibu bangsa hari ini menjadi tapak kaki ibu bangsa yang akan ditapak juga oleh anak-anak Bangsa Indonesia, OLEH : IBU SLAMET.
  4. Geguritan yang akan disampaikan oleh, Bpk WASIMAN sebagai pesaksen dan pejuang veteran.
  5. Acara inti KONGGRES KOMITE IBU BANGSA dengan tema KAUM IBU BICARA UNTUK BANGSANYA, yang akan dimoderatori oleh : IBU KARILIA NUROHMAH.
  6. Pembacaan Kesimpulan dan Rekomendasi oleh, Ibu PINARIATI
  7. Ikrar kaum ibu rumah tangga rakyat seluruh Indonesia "sebagai Ibu Bangsa".dipimpin oleh :
  8. Menyanyikan lagu padamu negeri oleh DIYAH AYUNIATARA.
  9. Penutup dengan berjabat tangan satu sama lain seluruh peserta konggres Kaum Ibu Rumah Tangga sebagai tanda mengembalikan persatuan nasional untuk membangun dunia baru.
Demikian acara konggres ibu bangsa dalam rangka peringatan hari sumpah pemuda ke 84 grompol, Kab.Semarang 28 Oktober 2012.

MODERATOR atau pemimpin konggres.
Oleh ibu...................K A R I L I Y A  N U R O H M A H. Diiringi instrumen ibu pertiwi.

Ibu-ibu rumah tangga peserta konggres ibu bangsa yang kami hormati.....
Para sesepuh pejuang, para bapak, para pelajar,mahasiswa,pemuda sebagai peninjau yang kami mulyakan.

MERDEKA !
Sudah 84 tahun sejak ada kongres pemuda dan Sudah 67 tahun kita memiliki negeri,tetapi baru tahun 2012 ini bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 baru sekarang ini ada konggres komite ibu bangsa yaitu konggresnya kaum ibu rumah tangga rakyat yang mau ikut bicara untuk bangsanya.
konggres kaum ibu bangsa yang pertama ini dilaksanakan didesa kecil grompol kaki gunung merbabu ditimur kali setro dan pesertanya bukan kaum akademisi atau kaum intelektual tetapi ibu-ibu rumah tangga yang hidup didesa-desa dan tidak berpendidikan tinggi.

 Ibu-ibu,para sesepuh,bapak-bapak,kaum muda dan remaja bahwa yang akan disampakan ibu-ibu rumah tangga kepada bangsanya dalam konggres hari ini adalah bukan lagi suara buku tetapi adalah suara jiwa yaitu “Jiwanya Ibu Bangsa”persoalan memenuhi kebutuhan hidup didalam negerinya sendiri yang benar-benar dialami dan dirasakan oleh kaum ibu rumah tangga rakyat. Yang sudah berjalan 67 tahun sejak mendirikan negara indonesia merdeka 17 Agustus 1945.
Penyampaian makalah dibagi menjadi 4 makalah yang akan disampaikan oleh juru bicara masing-masing menurut mata pencaharianya ibu-ibu rumah tangga. .
Ibu-ibu dan saudara-saudara peserta konggres yang kami hormati...
Saya dibantu oleh 2 putri sebagai notulis yaitu : I S T I  R E T N O ANGGRAINI DAN......... selanjutnya sebelum makalah disampaikan oleh juru bicara perwakilan masing-masing ibu-ibu rumah tangga menurut mata pencahariannya,...akan disampaikan terlebih dahulu landasan pikiran mengenai “Komite Ibu Bangsa” Yang akan disampaikan oleh Ibu C R I S T I N I N G S I H ,untuk itu kepada Ibu kami persilahkan menyampaikan penjelasannya ditempat yang sudah disiapkan kurang lebih waktunya 15 menit. ......masih instrumen ibu pertiwi........................................................
..........demikian ibu-ibu rumah tangga peserta konggres,prinsip-prinsip yang perlu digaris bawahi sebagai landasan pengertian mengenai komite Ibu bangsa,bahwa indonesia adalah negara kesatuan, negara yang berkedaulatan rakyat dan sekali negara kesatuan tetap harus kesatuan.
Untuk selanjudnya penyampaian makalah pertama yang akan disampaikan oleh “Ibu Sri Sundarsih”mewakili kaum ibu pada umumnya..... silahkan ibu. ..waktunya kurang lebih 10 menit. ....................instrumen ibu pertiwi.
......itulah makalah pertama, barang kali peserta konggres ada yang langsung ingin menanggapi,...bertanya,mengusulkan,menyetujui atau menambahkan,kritik dan saran dipersilahkan dengan menunjukkan jari.....sebutkan nama,kemudian mau bertanya atau komentar,.....dan semua akan ditulis oleh notulis yaitu sdri:...
Untuk selanjutnya penyampaian makalah kedua. Yang akan disampaikan oleh ibu “Yuyun Ayu Lestari” dengan judul makalah adalah “Uanglah yang berkuasa”.waktunya sama kurang lebih 10 menit.[setelah selesai ......................nyanyi bersama ibu pertiwi dipimpin derigen.

Tanya jawab------------------------------------
Untuk selanjutnya penyampaian makalah ketiga, yang akan disampaikan oleh Ibu “Sugiarti”.mewakili buruh perusahaan. Waktunya juga sama 10 menit. Makalahnya diberi judul Nasipnya rakyat miskin yang hidup ditanah airnya yang kaya raya.
Tanya jawab-----------------------------------------
Untuk selanjutnya penyampaian makalah yang keempat yang akan disampaikan oleh ibu-------------
Mewakili ibu-ibu rumah tangga petani.
----------------------------------------------

Demikian para peserta konggres komite ibu bangsa yang pertama penyampaian makalah,pembahasan.pertanyaan ,tanggapan dan usulan sudah dirangkum semua oleh notulis yang nanti akan disampaikan sebagai kesimpulan dan rekomendasinya oleh ibu---------------------
Sebagai moderator saya minta maaf apabila masih banyak kekurangan disana-sini, karena saya juga baru pertama ini menjadi moderator konggres semoga hari ini bagi saya merupaka pengalaman yang sangat berharga. ..............sekian saya kembalikan kepada pengacara....Merdeka !.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI HASIL KONGGRES KOMITE IBU BANGSA YANG PERTAMA.
Kesimpulan :
  1. Setelah Indonesia merdeka, kemudian ketika membentuk Pemerintahan Negara INdonesia produk-produk perjuangan bangsa sendiri tidak dipakai didalam penataan dan penyelenggaraan negara karena datangnya penjajahan baru yaitu bukan kapitalis kolonial tetapi kapitalis imperial modern oleh pemenang perang dunia ke II, atau juga disebut "penjajahan politik".
  2. Dengan dalih kebebasan maka kotak-kotak rakyat bermunculan dan tiap-tiap kotak menjadi miliknya elite-elite politik sehingga rakyat tidak bisa bersatu dan sekarang justru menjadi klimak korupsi yang merajalela, kontradiksi antar kelembagaan negara dan kontradiksi sosial sampai manunggalnya TNI dengan rakyat sebagai kekuatan nasionalpun dihancurkan semua adalah dampak dari perang ideologi dan politik adu-domba bangsa sendiri yang makin hebat.
  3. Untuk menghadapi kekuatan politik ideologi yang mengancam keselamatan bangsa dan negara harus dihadapi dengan "politik Pemersatu Nasional".
  4. Sistem keluarga bangsa harus ada Bapak Bangsa, Ibu bangsa dan anak-anak bangsa sebagai satu keluarga yang terpimpin sebagai "Bopo-Biyung" yang mempunyai fungsi dan peranan sendiri-sendiri dalammengujudkan cita-cita bersama tidak bisa semau-maunya sendiri.
  5. Ibu Bangsa adalah kesatuannya ibu-ibu rumah tangga dari rakyat seluruh Indonesia tanpa pandang bulu, suku, agama, kepercayaan, kaya, miskin, terhormat, dan terhina yang harus ditempatkan dalam tatanan negara sebagai yang mengurusi masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan untuk menghentikan sistem perbudakan terhadap kaum Ibu Indonesia.
  6. Konggres Komite Ibu Bangsa ke II akan dilaksanakan tahun 2013.

Rekomendasi
Harus segera dilakukan penataan ulang Ketatanegaraan Republik Indonesia dengan produk-produk perjuangan bangsa sendiri yaitu Tatanan Negara yang bisa menempatkan rakyat sebagai pemilik negeri bukan menempatkan rakyat hanya sebagai konsumen. 
Sistem penataan kelembagaan negara didalam negara kesatuan adalah sebagai lembaga negara kebhinnekaan fungsional, yang berbeda adalah fungsinya tetapi didalam menjalankan tugas dan kewajiban negara, semua pemimpin kelembagaan negara bersama kepala negara semua mengemban misi dan visi nasional,jadi tidak ada lagi misi saya dan visi saya, semua manusianya juga harus terpimpin. Itulah ujud bhinneka tunggal ika yaitu bhinekanya adalah fungsionalnya sedangkan tunggal ikanya adalah mision nasional. 

IKRAR IBU BANGSA
  1. Kami Ibu-ibu rumah tangga rakyat bersatu sebagai Ibu Bangsa Indonesia.
  2. Kami Ibu Bangsa yang melahirkan anak-anak bangsa Indonesia.
  3. Kami Ibu Bangsa yang melindungi, memberi makan, mendidik dan menjaga kesehatan anak-anak bangsa Indonesia dengan cinta yang tidak pernah menuntut balas.
  4. Kami Ibu bangsa akan terus berjuang bukan hanya untuk mengangkat derajat kaum ibu tetapi untuk menegakan Kedaulatan Rakyat di bumi pertiwi Indonesia dan juga tegaknya kedaulatan rakyat bangsa-bangsa diseluruh dunia.



 



Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1

Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1: Makalah ketiga, Ibu-ibu rumah tangga seluruh rakyat yang kami hormati dan ibu-ibu peserta konggres yang hadir disini.....Nama saya : Ibu...

lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1


Makalah ketiga,
Ibu-ibu rumah tangga seluruh rakyat yang kami hormati dan ibu-ibu peserta konggres yang hadir disini.....Nama saya : Ibu S U G I A R T I, dari lemah abang juga ereng-ereng gunung ungaran. Saya mewakili kaum ibu rumah tangga yang menjadi buruh perusahaan. Mau bicara yang akan kami ber judul “nasipnya ibu miskin yang hidup ditanah airnya yang kaya raya”.

Ibu-ibu yang mulia....Untuk Negara Indonesia sebagai negaranya rakyat, banyak istilah –istilah yang kami dengar untuk menggambarkan betapa besarnya kekayaan yang terkandung didalam tanah air indonesia. Misalnya Negara yang subur gemah- ripah, loh-jinawi, negara yang tidak ada bandingannya,bahkan ada istilah sebagai taman firdausnya dunia apapun jenis flora dan fauna ada ditanah air kita disini. Bahkan ada yang mengatakan kekayaan eropa barat dan eropa timur disatukan belum dapat menandingi kekayaan Indonesia.

Ibu-ibu peserta konggres.....  Sebagai Negara yang berkedaulatan rakyat, mestinya tidak boleh ditawar dan diganggu-gugat oleh siapapun dan dari manapun...kekayaan tanah air indonesia yang luar biasa itu harus menjadi miliknya seluruh rakyat Indonesia. Bukankah juga sudah kita yakini bersama bahwa Tuhan memberikan Tanah air indonesia beserta kekayaan alamnya itu bukan untuk orang- perorang atau bukan hanya untuk golongan tetapi diberikan untuk bangsa Indonesia supaya dikelola bersama dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh rakyat indonesia.

Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum sudah ada, untuk membikin rumah sudah ada kayu berjuta-juta hektar,untuk memenuhi kebutuhan sandang juga sudah ada, apapun yang dibutuhkan intuk melestarikan hidup didunia indonesia sekarang ini semua sudah ada, minyak kita punya, tambang emas kita punya,segala macam tambang ada dibumi pertiwi indonesia, bahan-bahan baku pangan ada,bahn-bahan baku industripun ada,tetapi mengapa sampai ada istilah-istilah yang mengharukan seperti “raskin,jps,busung lapar,gila stres sampai ada ibu-ibu dengan anaknya bunuh diri karena kesulitan ekonomi dan istilah lain yang sudah disebutkan oleh pembicara-pembicara tadi.

Mengapa penataan dan penyelenggaraan negara kita, tidak menempatkan rakyat sebagai pemilik tetapi justru menempatkan rakyat sebagai konsumen.?
Tanahnya milik rakyat tetapi semua  kekayaan yang terkandung didalam tanah indonesia milik perusahaan-perusahaan baik asing maupun domestik, air laut milik rakyat tetapi segala macam kekayaan laut  juga milik perusahaan-perusahaan swasta, hutan milik rakyat tetapi kayu dan kekayaan hutan lainnya milik perusahaan. Rakyat hanya mencari ranting-ranting kayu kering untuk memasak saja  dipukuli, ada ibu-ibu mengambil sisa-sisa kapuk dan membawa 2 butir kakau ,diseret kepengadilan, disidik sebagai pencuri dan dihukum.

Demikian juga wakil rakyat harusnya melindungi rakyat tetapi justru mengabdi kepada perusahaan-perusahaan besar dengan membuat undang-undang yang tidak memihak dan melindungi rakyat sebagai pemiliknya, justru perampasan –perampasan tanah rakyat oleh perusahaan swasta  terjadi dimana- mana, Demonstrsi tuntutan buruhpun tidak pernah digubris. Masalah diselesaikan dengan menumbuhkan masalah baru sehingga tidak pernah masalah buruh diselesaikan dengan tuntas.

Mengapa penataan negaranya rakyat yang sudah dikatakan merdeka dan rakyat sebagai pemiliknya tetapi jutru kehidupan rakyat dari jaman penjajahan sampai saat ini sudah 67 tahun tetap lestari menjadi kuli dinegerinya sendiri,hidup miskin didalam negerinya yang kaya raya ?.
...apakah semua kekayaan bumi pertiwi indonesia ini sudah dijual,sudah digadaikan atau sudah  dikontrakkan kepada siapa, oleh siapa, untuk apa dan duitnya untuk siapa sampai ibu-ibupun diperas oleh perusahaan.Apakah rakyat menyuruh wakilnya untuk menjual habis negerinya rakyat kepada swasta ? apakah menyuruh wakil rakyat untuk bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha menindas buruh ?
Selama ini ibu-ibu tidak pernah merasa dan buruhpun tidak pernah mengerti sebagai pemilik negeri, Tetapi sekarang ini ibu-ibu indonesia ibarat  “keyong matanya sudah sak-kenong-kenong” artinya sudah bisa melihat sandi wara-waranya orang-orang pinter cerdik pandai.

Digembar-gemborkan sekarang ini “rakyat berdaulat atas negeri ini”,disana mengembor bahwa tanah air itu didaulat oleh seluruh rakyat indonesia, disekolahan, diakademi, diuniversitas,didalam perkumpulan-perkumpulan politik semua mengatakan begitu dengan mulutnya, tetapi ternyata kedaulatan rakyat yang mereka gembar-gemborkan itu adalah kedaulatan rakyat didalam buku dan suara buku.  Tetapi kedaulatan atas kekayaan tanah air indonesia ini dirampas sepenuh-penuhnya. Hak-hak politiknya rakyat dipatahkan diberikan hanya sebagai hak pilih, hanya sebagai tukang coblos, kedaulatan rakyat hanya ditukar dengan sepotong kaos oblong dan uang sepuluh ribu oleh para elite politik.  KEDAULATAN RAKYAT dihargai sangat murah dan rendah sekali sehingga sekarang ini,rakyat sudah tidak punya kedaulatan lagi atas segala kekayaan ibu pertiwi tanah air Indonesia, bukan milik negara tetapi milik swasta.

Ibu-ibu yang kami hormati....Kekayaan ibu pertiwi Indonesia ternyata bukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat seperti amanat UUD 1945 pasal 33, tetapi justru dibuat rayahan korupsi untuk kepentingan pribadi dan partainya, sementara kehidupan rakyat justru semakin banyak yang menindas dan memeras.

Ibu-ibu peserta konggres yang kami hormati, tuntutan kenaikan upah buruh terus terjadi karena apa, karena kebutuhan pokok terus menanjak naik,sehingga upah buruh tidak bisa mencukupi kebutuhan pokok makan,perumahan,apalagi sekolahnya anak-anak dan kesehatannya. Kalau penyelenggara negarapun sudah tidak bisa mengendalikan harga untuk melindungi rakyatnya hanya operasi-operasi pasar sekilas sebagai bukti dari ketidakbisaan menetapkan harga, maka sebenarnya yang berkuasa atas negara ini siapa ?,apakah uang atau barang ? 



Selasa, 30 Oktober 2012

Kongres Komite Ibu Bangsa Pertama


Sambutan KOMITE IBU BANGSA
              Wara-warasandi negara bangsa
Bapak dan ibu,para sepuh dan tokoh masyarakat yang kami hormati...
Seluruh kaum wanita dan ibu-ibu yang kami banggakan yang sudah hadir ditempat ini, kaum Ibu bangsa yang melahirkan anak-anak bangsa dimanapun berada.....
Terimalah salam Kebangsaan,....”MERDEKA”!

Salam hormat dan salam sejahtera untuk kita semua.
Atas Berkat dan Rahmat Allah yang Maha Kuasa, kita dari rakyat kecil ibu-ibu rumah tangga dapat ikut serta memperingati hari besar Nasional yaitu hari Sumpah Pemuda, yang kita laksanakan hari ini Minggu 28 oktober 2012.

Dan pada hari ini pula, kita ibu-ibu rumah tangga dari Rakyat yang hidup didesa lereng-lereng gunung merbabu dan gunung ungaran di-kabupaten semarang jawa tengah dapat mengadakan Konggres yang pertama sebagai Ibu Bangsa. 

Kami mewakili ibu-ibu perlu menyampaikan terlebih dahulu apakah Ibu bangsa itu yang pernah kami dengar dari bapak Budi Suroso sesepuh Forum Kajian Pancasila dan Ketatanegaraan Indonesia.

Pertama-tama Disini ada tulisan “Komite Ibu Bangsa”.
Apakah Komite Ibu Bangsa itu ?
Ibu-ibu yang kami hormati....Komite Ibu Bangsa itu hanya sebagai wahana temu yaitu bertemunya kaum ibu, bicara untuk bangsanya.

Bertemunya kaum Ibu yang mencintai negaranya sendiri, bertemunya kaum Ibu yang merasa diri mempunyai wajib untuk ikut serta mengujudkan Persatuan Nasional sebagai Sistem Tatanan Kehidupan Bangsa Indonesia,bertemunya kaum Ibu yang ingin berjuang bukan hanya untuk mengangkat derajat dan martabat kaumnya saja tetapi juga mau ikut mencari solusi terhadap krisis nasional ketatanegaraan indonesia sekarang ini, dengan Menegakkan Kedaulatan Rakyat.

Jadi Komite Ibu Bangsa itu bukan organisasi Partai Politik, bukan bagian dari partai politik, bukan organisasi kesukuan,bukan organisasi keagamaan,kepercayaan tetapi sebagai wahana pendidikan Kebangsaan,wahana untuk mengerti dan memahami Pancasila dan Ketatanegaraan Indonesia wahana untuk membangun kesadaran nasional sebagai pemilik negara yang bertanggung jawab.

Ibu-ibu....
Selanjutnya,...... dalam tema ada istilah ibu bangsa....“siapakah yang dimasud Ibu Bangsa itu”?
Disebut sebagai IBU BANGSA, itu bukan hanya “seseorang” yang kebetulan menjadi permaisuri Presiden kemudian disebut sebagai ibu bangsa,...Bukan! 

Tetapi IBU BANGSA adalah merupakan KESATUAN yaitu,kesatuannya ibu-ibu rumah tangga rakyat seluruh Indonesia tanpa pandang bulu,suku,ras,agama,kepercayaan dan sebagainya....itulah yang dimaksud Ibu Bangsa.
Ibu-ibu yang kami hormati......kita ini adalah Bangsa Indonesia.
.Siapakah yang disebut bangsa Indonesia” ?
Di negeri kita ini hanya ada 2 orang yaitu kaum bapak dan kaum Ibu, laki-laki dan perempuan itu yang disebut bangsa dan yang disebut bangsa  Indonesia itu adalah BANGSA KESATUAN.

Demikian juga yang disebut RAKYAT INDONESIA YANG BERDAULAT ATAS NEGARA itu juga laki-laki dan perempuan. Jadi kaum ibu-ibu rumah tangga rakyat seluruh indonesia ibu-ibu rumah tangga yang diruangan inipun harus merasa berdaulat atas negara indonesia.
Kemudian kalau begitu...”apakah yang dimaksud KEDAULATAN RAKYAT’ ?

IBU- IBU YANG TERHORMAT......
Kedaulatan Rakyat dimaksud, adalah “kekuasaan yang tidak boleh ditawar dan diganggu-gugat oleh siapapun orang bangsa asing maupun bangsa sendiri bahwa :NEGARA INDONESIA ITU DIMILIKI BERSAMA SELURUH RAKYAT INDONESIA.termasuk ibu-ibu rumah tangga indonesia, kaum wanita indonesia apapun nama komunitasnya yang terhormat atau yang terhina hidup sebagai tuna wisma,tuna susila dan macam-macam tuna, tetapi itu adalah “Pemilik NEGARA INDONESIA”.yang memiliki hak bicara juga untuk negaranya.

Ibu-ibu rumah tangga...
NEGARA INDONESIA adalah milik rakyat,...
Yang dimiliki RAKYAT atas negara Indonesia itu apa ?

Sedangkan NEGARA itu terbentuk oleh,keberadaan tanah air dengan segala kekayaan alamnya,itu yang pertama,..yang kedua, keberadaan orang-orang sebagai penghuni tanah air itu yang disebut bangsa, dan yang ketiga disebut sebagai bangsa yang bernegara itu harus ada “Peraturan” untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara yang disebut UNDANG-UNDANG DASAR,.

Jadi yang didaulat oleh rakyat itu adalah; tanah air beserta kekayaan alamnya, ada hutan,minyak ,emas,hasil laut,hasil bumi dan lain-lain, kemudian segala aspek kehidupan bangsa yaitu politik,ekonomi,sosial budaya dan undang-undang dasar itulah yang harus didaulat atau dikuasai oleh seluruh rakyat indonesia. tetapi....ibu-ibu....selama ini yang namanya rakyat itu adalah “Konsumen”, punya sebidang tanah itu membeli,air juga harus beli, kayu untuk mendirikan rumah juga beli kalau tidak bisa membeli sampai sekarangpun masih banyak kaum ibu yang tidak memiliki sebidang tanah untuk mendirikan rumah...

Jadi menurut UUD Negara Indonesia NKRI itu adalah milik kita bersama, termasuk juga milik seluruh ibu-ibu rumah tangga yang miskin sekalipun adalah pemilik negeri, tetapi mengapa bisa terjadi kaum ibu-ibu banyak yang dijual untuk mendapatkan devisa ? inilah perlunya mengapa Kaum ibu harus bicara untuk bangsanya sekarang ini.
Ibu-ibu bangsa peserta konggres dan ibu-ibu diseluruh tanah air ...

Sekali lagi kami sampaikan bahwa Bangsa Indonesia itu adalah “Bangsa Kesatuan Jiwa dan Raga” dan negara indonesia adalah “Negara Kesatuan”maka pondasi dan rumah adalah satu bangunan yang tidak bisa dipisahkan.demikian juga ketatanegaraan indonesia dan Pancasila adalah satu bangunan .
Kalau dipisahkan maka indonesia bukan kesatuan lagi tetapi pasti carut marut dan berantakan. Seperti sekarang ini. Yang punya uang menang tambah kaya dan jaya yang mlarat kalah dan tempatnya salah menjadi kranjang sampah dikandang bubrah.

Ingat !!.. jangan dilupakan apa yang sudah menjadi sumpah serapahnya para leluhur bangsa indonesia, pada Tanggal 28 Oktober 1928 yaitu 84 tahun yang lalu leader-leader bangsa Kesukuan mengadakan Konggres yang menelorkan 3 kesepakatan yang kemudian disebut “Sumpah Pemuda” yaitu:

  • Bangsa-bangsa kesukuan dari berbagai suku yang tersebar diseluruh Indonesia disatukan menjadi Bangsa   Kesatuan yaitu Bangsa Indonesia.
  • Tanah Air Kesukuan dengan segala kekayaan alam yang terkandung didalamnya disatukan menjadi Tanah air Kesatuan yaitu Tanah air Indonesia.
  • Mensepakati bahasa kesukuan Melayu menjadi Bahasa Kesatuan yaitu Bahasa Indonesia.

Ketiga kesepakatan inilah yang kita angkat sebagai Falsafah Pemersatu Bangsa yang kita sebut sebagai “Bhinneka Tunggal Ika” .

Ibu-ibu.....
Sumpah Pemuda itu diadakan ditengah-tengah kancah perjuangan bangsa Indonesia merebut kedaulatan atas tanah air dengan segala kekayaan alamnya dari tangan penjajahan kaum kolonial Belanda. Peristiwa itu patut kita angkat sebagai momen agung,produk besar perjuangan bangsa indonesia dengan kesadaran bahwa tanpa Persatuan Nasional tidak mungkin perjuangan akan berhasil dan kelanjutan dari Sumpah Pemuda itu lahirlah produk-produk Perjuangan bangsa Indonesia lainnya seperti ada naskah Dasar Negara, ada rancangan konstitusi negara Indnesia,ada bendera negara yaitu Merah Putih, ada lagu Kebangsaan Indonesia Raya, ada lambang negara yaitu garuda Pancasila   yang menjadi piranti berdirinya Negara Indonesia Merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.

Tetapi ketika Indonesia merdeka,kemudian pada saat membentuk Pemerintahan Negara Indonesia datanglah penjajahan baru dengan politik adu-dombanya yang baru pula sehingga produk-pruduk perjuangan bangsa sendiri disisihkan.

Pada hari ini ditegah-tengah kontradiksi sosial dan kontradiksi antar kelembagaan negara dengan masalah korupsi yang mewarnai kondisi nasional kita sekarang ini, Minggu tanggal 28 Oktober 2012 kita kaum wanita Indonesia menunaikan kewajiban sebagai yang merasa ikut memiliki negara menggunakan hak bicara untuk membangun kembali “Persatuan Nasional lahir dan batin”demi terujudnya cita-cita bersama yaitu memiliki negara Indonesia yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur .

Demikian ibu-ibu “wara-warasandi negara bangsa”yang dapat kami sampaikan,mudah-mudahan berguna untuk pencerahan pikiran kaum Ibu Bangsa dalam menunaikan kewajiban yang mulia, apapun yang dilahirkan dalam konggres pertama kaum wanita sebagai Ibu Bangsa hari ini walaupun hanya semenir gabah seujung rambut sumbangan pikiran ibu untuk membangun bangsa adalah juga sebagai tapak Ibu“yang akan ditapak juga oleh anak-anak bangsa nanti. Baik dan buruknya,surga atau nerakanya nasip bangsa kedepan terletak pada apa yang dijangkah, dilakukan dan diperbuat oleh Ibu Bangsa hari ini. Itulah mungkin makna dari istilah surga dan neraka terletak di kaki Ibu.untuk bangsaku. ...........sekian !..Salatiga 28 Oktober 2012
Merdeka !

Sambutan Ibu mewakili pemerintahan desa
Bapak – bapak dan para sepuh tokoh masyarakat dan pemuda-pemudi indonesia yang kami cintai....
Bapak kepala desa Jembrak yang kami hormati sebagai bapaknya masyarakat.
Istimewa pada hari ini yang kami mulyakan, para wakil Ibu-ibu Rumah tangga dari seluruh desa dilereng gunung lawu,gunung merbabu dan lereng gunung ungaran timur, kabupaten Semarang, Jawa Tengah...yang sudah hadir ditempat ini.

SAMBUTLAH SALAM INDONESIA SEBAGAI SALAM PEMBUKA KAMI : “M E R D E K A” !
Ibu-ibu rumah tangga...
Pertama-tama marilah kita naikkan puji dan shukur kehadirat Tuhan semesta alam pada hari ini kita ibu-ibu rumah tangga dengan anak-anak para pemuda-pemudi, bersama-sama mengujudkan “Tanda Hormat dan Bakti” kepada para leluhur pejuang kebangsaan Indonesia, para sukma-sukma pahlawan indonesia yaitu dengan memperingati “momen agung hari besarnya bangsa” yaitu hari Sumpah Pemuda yang ke 84 tahun.
Kedua.....kita naikkan puji dan shukur kehadirat Tuhan semesta alam yang sudah memberikan indonesia untuk kita. sudah 67 tahun, tetapi baru pada hari ini yaitu hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 ada konggres Ibu-ibu rumah tangga sebagai Ibu Bangsa.

Ibu-ibu rumah tangga yang kami hormati....
Kami mewakili ibu-ibu isteri pejabat Pemerintahan Desa menyambut sangat-sangat positip karena acara yang demikian ini sebagai wahana pendidikan Kebangsaan yang sekaligus untuk menumbuhkan kesadaran nasional bagi rakyat untuk peduli kepada negerinya sendiri,juga untuk membentuk watak dan kepribadian nasinal, bisa mengerti sejarah perjuangan bangsanya dan bisa menghargai menumbuh kembangkan dan menghormati jasa-jasa para pahlawan bangsanya sendiri....bahasa jawanya bisa “mikul duwur mendem jero” leluhurnya pejuang bangsa sendiri.

Ibu-ibu yang kami hormati....
Negara indonesia adalah kesatuan, bangsa Indonesia adalah bangsa kesatuan,satu bangsa,satu tanah air, satu bahasa adalah sudah menjadi sumpah bangsa “Kesatuan harus tetap kesatuan”, mulai saat ini siapapun orang yang masih senang membeda-bedakan suku,agama,kepercayaan bahkan mengadu-domba adalah pengkhianat terhadap kesepakatan bangsa dan perusak Persatuan Nasional yang sudah tidak patut hidup ditanah air kesatuan harus kita serahkan ibu pertiwi indonesia, kalau ibu pertiwi sudah marah nyamuk dan burungpun bisa menghukum tanpa ampun apa lagi tanah,air,angin dan api.

Oleh sebab itu ibu-ibu yang kami hormati...harapan kami kegiatan-kegiatan semacam ini dapat dikembangkan bukan hanya didesa ini saja tetapi didesa-desa seluruh indonesia ,disanalah tempatnya rakyat yang berdaulat itu sehingga persatuan nasional segera bisa kembali sebagai pijakan untuk membangun dunia baru agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang besar dan berjiwa besar.

Untuk itu kami mohon restu kepada para sesepuh dan palilah kepada semua leluhur pejuang untuk membuka ACARA INI.
BISMILAHIROHMAN HIROHKHIM...
KONGGRES KOMITE IBU BANGSA YANG PERTAMA dengan Tema “Kaum Ibu bicara untuk Bangsanya dan sub tema 84 tahun sumpah pemuda dan 67 tahun didepan pintu gerbang kemerdekaan negara indonesia yang merdeka ,bersatu,berdaulat,adil dan makmur RESMI SAYA BUKA. DHOK.DHOK.DHOK.
SEKIAN..terima kasih selamat berkonggres.....”M E R D E K A” !







Makalah pertama :”IBU BANGSA BERTANYA KEPADA ANAK-ANAK BANGSANYA”
Ibu-ibu peserta konggres ibu bangsa yang kami hormati....
Nama saya : S R I  S U N D A R  S I H, dari bawah gunung gendol,anakan gunung ungaran.

Dalam sidang ini, kami mewakili ibu rumah tangga pada umumnya, kami akan “mulai bicara sebagai Ibu”, dan terlebih dahulu kami mau bertanya kepada seluruh bangsa Indonesia dimanapun berada, bertanya kepada seluruh rakyat Indonesia baik laki-laki maupun wanita saudara-saudari semua yang hadir dalam sidangnya kaum ibu bangsa ini.
Dengarkan dengan sungguh-sungguh pertanyaan Ibumu ini :

“apakah ada diantara bapak-bapak dan ibu-ibu ini yang tidak lahir dari seorang Ibu”?
Jawabannya tidak ada ! 
Sekali lagi kepada bapak-bapak yang ada dibelakang itu kami mohon kedepan sini sebentar, ya 3 orang saja, ..... kami mau bertanya : apakah bapak-bapak ini dulu juga lahir dari ibu ?,...apakah bapak – bapak mengerti kapan dan bagaimana lahirnya ? ..apakah bapak-bapak pernah merasakan betapa sakitnya Ibu melahirkan ?
ibu-ibu rumah tangga yang mulia.....

Semua bangsa Indonesia,laki-laki dan wanita dan bangsa-bangsa yang sekarang hidup dibumi ini, baik yang menjadi Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati,Wali kota, camat, Lurah, Tentara, Polisi, Hakim, Jaksa, Pengacara maupun yang menjadi petani, buruh, pedagang, tukang becak, pemulung sampah baik yang terhormat maupun yang terhina dikolong-kolong jembatan.
Mereka semua itu,  “Lahir dari Rahim Ibunya”. Kaum Ibulah yang telah melahirkan anak-anak Bangsa Indonesia.

Peserta konggres Ibu bangsa yang terhormat,.....
Selama ini kita ibu-ibu rumah tangga rakyat Indonesia hanya diam menahan kesabaran, kita hanya sebagai konco wingking ,urusan orang belakang yang dianggap tidak wajib mengerti urusan bangsa, tidak perlu mengerti urusan negara sebab urusan bangsa dan negara dianggap hanya urusan bapak-bapak kaum laki-laki.

Selama ini kita sebagai Ibu bangsa belum pernah bicara untuk bangsaku, hanya kalau menggerutu gerundelan itu setiap hari karena merasakan makin beratnya memenuhi kebutuhan pokok untuk melestarikan hidup, gerundelan dengan harga-harga kebutuhan terus naik sementara pendapatan sebagai tani, buruh,nelayan,pedagang kaki lima, pedagang keliling dan sebagainya semakin tidak pasti kadang dapat kadang tidak, kadang panen kadang gagal.

Kita sebagai petani yang memproduksi beras tidak bisa menetapkan harga sendiri,padahal kalau pabrik-pabrik dan perusahaan yang menetapkan harga pasti yang memiliki pabrik. Tetapi pabrik beras yang menetapkan harga beras adalah yang bukan petani tetapi tengkulak. Jadi ....ibu-ibu....kalau gerundelan itu sudah biasa tetapi kalau sebagai Ibu Bangsa bicara untuk bangsanya itu juga baru sekarang ini, karena ada konggres kaum Ibu bangsa.
Mengapa baru sekarang ?
Dengan melihat kondisi nasional negeri kita,carut-marut, ketatanegaraan yang tumpang tindih,banyak wakil rakyat dan para fungsional disemua kelembagaan negara terlibat korupsi sampai ada fungsional departemen Agama sebagai pengawal moral baik bagi bangsapun ada yang terlibat korupsi pengadaan kitab suci.