Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia - Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa yang merasa wajib untuk melestarikan dan menumbuh kembangkan warisan para leluhur sekaligus merupakan bentuk hormat kepada para pahlawan bangsa pendiri negeri ini, maka kami berusaha untuk mengkaji filosofi,idiologi dan ketatanegaraan nasional yang tertuang didalam Konstitusi Negara UUD 1945
Minggu, 11 November 2012
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Bapak Bangsa Indonesia
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Bapak Bangsa Indonesia: KOMITE BAPAK BANGSA INDONESIA. Yang dimaksud Bapak Bangsa Indonesia ialah “ Kesatuan” yaitu kesatuannya kaum bapak atau kesatuannya kep...
Komite Bapak Bangsa Indonesia
KOMITE BAPAK BANGSA INDONESIA.
Yang dimaksud Bapak
Bangsa Indonesia ialah “ Kesatuan” yaitu kesatuannya kaum bapak atau kesatuannya kepala keluarga rumah tangga
rakyat seluruh Indonesia tanpa membeda-bedakan
suku,agama,kepercayaan,adat-istiadat,golongan profesi mata pencaharian dan
lain-lain sebagai Bangsa Kesatuan yaitu Bangsa Indonesia.
Bapak Bangsa ini
bersama Ibu Bangsa Indonesialah yang melahirkan anak-anak bangsa Indonesia,
baik laki-laki maupun wanita Indonesia yang ikut bertanggung jawab terhadap
baik buruknya anak-anak bangsa saat sekarang dan kedepan.
Yang dimaksud “komite bapak bangsa Indonesia” ialah
hanya sebagai wahana temu,yaitu bertemunya kaum bapak sebagai sesama kepala
rumah tangga rakyat yang merasa diri mempunyai wajib bela bangsa dan negaranya,
yang mau ikut serta mencarikan solusi terhadap krisis nasional yang melanda
negaranya,yang mau membangun kembali persatuan nasional dan mau memperjuangkan
bangsanya menegakkan Kedaulatan rakyat untuk mengujudkan cita-cita luhur bangsa
Indonesia.
Setelah “Kaum Ibu Bangsa
bicara untuk Bangsanya” yang disampaikan pada hari minggu,tanggal 28 Oktober
2012 dalam konggres Komite Ibu Bangsa ke I di desa terpencil wilayah
kabupaten Semarang bersamaan dengan 84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan
67 tahun “rakyat masih ada didepan pintu gerbang” kemerdekaan negara Indonesia
yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur yang telah menghasilkan
kesimpulan dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran kaum Ibu bangsa untuk
bangsanya. Maka pada hari ini, Saptu tanggal 10 November 2012 bersamaan dengan
peringatan Hari Pahlawan kami kaum bapak bangsa Indonesia juga mau bicara
kepada anak-anakku bangsa Indonesia semuanya dimanapun berada baik yang menjadi
wakil rakyat yang terhormat maupun yang terhina hidup dibawah kolong jembatan
melalui Sarasehan Kebangsaan hari ini.
Hai
...! anak-anakku bangsa Indonesia semuanya baik laki-laki maupun
wanita,dengarkan dan cermatilah bapak bangsa Indonesia, ya...bapakmu ini mau bicara
untuk bangsaku dan bangsamu.
Selama ini sama
dengan Ibumu,kami hanya diam menahan kesabaran,tetapi saat ini setelah ibumu
bicara, bapakmu ini tidak bisa tinggal diam lagi. Sudah 67 tahun cita-cita
mendirikan negara kebangsaan kita belum mendapatkan kejayaan Indonesia, justru
sebaliknya kita mendapatkan suatu negara kesatuan dimana “Persatuan Nasional” menjadi porak poranda,penataan dan
penyelenggaraan negara jungkir balik tumpang tindih,para wakil rakyat yang
duduk dalam lembaga-lembaga negara kong-kalikong dengan para pengusaha banyak
yang terlibat korupsi, banyak yang sudah tidak bisa lagi diteladani sebagai
orang terbaik,terpilih dan terhormat untuk anutan perilaku kehidupan yang baik
bagi rakyatnya, mereka saling tuding dan menyalahkan,saling fitnah dan
gontok-gontokan antar wakil rakyat dengan arogansi kebenaran subyektif dan
golongan masing-masing, sudah melupakan pijakan kebenaran kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sebagai bangsa kesatuan,bangsa yang besar yang sepatutnya harus mengerti
sejarah perjuangan bangsanya,bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya,bisa
menghormati produk-produk perjuangan bangsanya sendiri malah justru dengan
dalih atas nama rakyat dengan arogansi liberalnya memainkan skenario sandiwara
perpolitikan yang lihai sampai akhirnya bangsa Indonesia ini kehilangan ikatan
pemersatunya dan dipaksa masuk kedalam jeratan liberalis yang menjamin
terjadinya konkirensi politik,konkirensi ekonomi,kebebasan pasar dan perebutan
kekuasaan. Persatuan nasional berantakan,dimana-mana tawuran antar bangsa
sendiri siapa yang bertanggung jawab ?
Kapan bapakmu
menyuruh,kapan memberikan ijin ? Bapak bangsa Indonesia,bapakmu tidak akan
pernah mau memberikan restu atau ijin kepada siapapun anak-anak bangsa sendiri
yang akan menghancurkan negaranya sendiri,
apa lagi anak-anak bangsa luaran sampai kapanpun rawe-rawe rantas
malang-malang putung.
Anak-anakku bangsa
Indonesia...
Dengan adanya
fenomena-fenomena alam Indonesia sekarang ini, seharusnya menjadi peringatan
bagi kita semua untuk mengadakan koreksi
nasional dan pertobatan nasional tetapi justru berlanjut. Oleh sebab itu dengan
peringatan 67 tahun hari pahlawan 10 November tahun 2012 hari ini,marilah kita
menyatakan tobat nasional,kita mohon ampun kepada Tuhan yang telah memberikan
tanah air dengan segala kekayaan alam yang tidak ada bandingannya ini, atas
segala perbuatan kita yang telah mengkhianati cita-cita luhur
bangsa,meninggalkan hormat dan bakti kita kepada para pahlawan bangsa
sendiri,kepada leluhur sukma-sukma pahlawan,kepada Ibu pertiwi indonesia. ..
Marilah anak-anak bangsaku dimanapun berada....
Kita harus segera
mengadakan “koreksi nasional”, kita jauhkan dari saling tuduh dan saling
mencari kesalahan orang perorang maupun golongan pergolongan. Kita akui bahwa
kehancuran persatuan nasional kita ini adalah kesalahan kita bersama. Kita
buang jauh-jauh dendam-dendam lama yang meracuni anak-anak bangsa,meracuni
generasi penerus kita. Segera kita hapus habis segala bentuk diskriminasi
sosial dan golongan.
Bangkitlah ! bangkit
sebagai satria-satria utama yang berbudi luhur dan srikandi-srikandi nusantara
untuk membangun kembali Persatuan Nasional dengan mempersatukan kehendak dan
tujuan,mempersatukan pandang dan pikiran serta satunya langkah menuju
terujudnya amanat penderitaan rakyat,kembalikan kedaulatan kepada pemiliknya
yaitu rakyat seluruh indonesia. segera kita kembali kepada jatidiri sebagai
bangsa kesatuan.
Sebagai konskwensinya haruslah mewajibkan setiap warga negara
terutama para calon wakil rakyat, calon-calon pemimpin,penyelenggara negara
dari Presiden,para menteri,gubernur,bupati sampai kepala desa dan semua
fungsional kelembagaan negara,semua birokrasi,semua pegawai negara apalagi para
guru dan dosen “ harus mengerti dan memahami Pancasila dan Ketatanegaraan
Indonesia,memahami produk-produk perjuangan bangsanya sendiri”. Inilah yang harus dijadikan persyaratan fondamental atau kreteria baku
yang tidak boleh dilupakan lagi bagi para wakil rakyat dan pemimpin Indonesia
kedepan. tanpa mengerti dan memahami Panasila dan ketatanegaraan Indonesia
jangan coba-coba lagi menjadi wakil rakyat dan pemimpin Indonesia,sebab pasti
akan hancur lagi indonesiaku.
Hanya dengan
“Persatuan Nasional”,dengan kepemimpinan bangsa yang mengerti dan memahami
amanat penderitaan rakyat,yang mengerti dan memahami Pancasila dan
ketatanegaraan Indonesia,niscaya pintu gerbang keemasan Indonesia pasti terbuka
lebar-lebar berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa.
BANGUNAN NASIONAL
Untuk menyelesaikan masalah
Nasional yang berlarut-larut ini harus kita atasi bersama seluruh rakyat tanpa
pandang bulu, sebab tanpa Persatuan Nasional tidak mungkin bangsa Indonesia
keluar dari kemelut nasional yang melanda negeri kita.
Mengapa kita terus
menyalahkan penjajah, bukankah penjajah itu memang pekerjaannya menjajah,
mengapa kita menyalahkan maling yang mencuri, bukankah maling itu memang harus
pinter mencuri. Apakah salah maling itu mencuri, kalau salah berarti yang benar
“maling itu tidak mencuri”, kan itu bukan maling namanya.
MENGUAK NASIONALISME
Menurut bapak Budi
Suroso,sesepuh Forum Kajian Pancasila dan ketatanegaraan Indonesia.NASIONALISME
berasal dari kata N A S I O N A L dan I S M E .
“Nasional”= adalah keberadaan segala sesuatu dengan hal
ikhwalnya yang menyangkut masalah kebutuhan hidup bangsa atau dengan kata lain
Nasional itu adalah Kebangsaan.
“ I S M E “ = Paham, yaitu suatu idialisme atau cita-cita
yang diyakini kebenarannya akan terujud,akan diperjuangkan selama hayat masing
dikandung badan keterujudannya.
Idialisme atau
cita-cita atau juga disebut Aspirasi Nasional adalah gambaran masa depan bangsa
yang akan diraih atau yang akan diujudkan. Jadi Nasionalisme Indonesia adalah
“Pahamnya Bangsa Indonesia” yang akan diujudkan sepanjang jaman selama masih
ada bangsa Indonesia tidak akan henti-hentinya berjuang untuk mengujudkan
aspirasi Nasionalnya.
“Nasionalis” seorang
warga negara yang berpaham nasional, yang meyakini bahwa cita-citanya itu benar
dan ingin bersama-sama diujudkan, itu namanya “Berjiwa Nasional” dan apa yang
diperbuat oleh seorang nasionalis didalam mengujudkan ismenya itu disebut
“Nasionalistis”.
Pancasila itu bicara masalah Nasionalisme yang harus
diujudkan yaitu : “ toto,tentrem,kerto,raharjo” artinya T A T A N A N yang bisa
menjamin masyarakat bangsa hidup sejahtera, hidup tentram, hidup aman, selamat,
adil dan makmur.
Cita-cita Nasional
itu tidak hanya dikehendaki oleh bangsa Indonesia saja tetapi dikehendaki atau dicita-citakan
juga oleh setiap bangsa didunia ini dan juga oleh setiap masyarakat manusia
dimanapun berada, semua ingin hidup sejahtera, ngin hidup tentram, ingin
selamat, aman,adil dan makmur. Maka Nasioalisme kita ini juga Nasionalismenya
Bangsa-Bangsa, yang oleh Bung Karno disebut Internasionalisme atau juga disebut
Sosialisme atau kemanusiaan, sebab setiap orang yang ada didalam bangsa-bangsa
itu juga menghendaki toto,tentrem,kerto raharjo. Jadi N A S I O N A L I S M E,
I N T E R N A S I O N A L I S M E dan S O S I A L I S M E itu adalah “Paham
Bangsa yang diperjuangkan keterujudannya”.
BAGAIMANA CARANYA MENGUJUDKAN
Untuk mengujudkan Nasionalisme,
Internasionalisme, Sosialisme sebagai paham bangsa tersebut harus ada metode
perujudan atau Sistem Perujudannya yang oleh Bung Karno disebut “ Sosio
demokrasi” atau sistem penyelenggaraan negara.
Demokrasi artinya, Kekuasaan Pemerintahan Negara ditangan
Rakyat yang terbagi menjadi 2 prinsip yaitu Demokrasi Politik dan Demokrasi
Ekonomi.
Karena Perpolitikan
Negara Indonesia dikuasai oleh seluruh Rakyat Indonesia,maka disebut
“Perpolitikan Nasional” atau Kesatuan Perpolitikan, disebut juga Bangsa
Indonesia berdaulat atas perpolitikannya,maka pengertian politik disini bukan
politik perebutan kekuasaan tetapi politik mempertahankan kekuasaan, Demikian
juga Perekonomian Nasional tidak boleh ditawar dan diganggu- gugat oleh
siapapun harus ditangan seluruh rakyat Indonesia.
Dengan sudah adanya Kesatuan
cita-cita dan sudah adanya Kesatuan sistem perujudan, kemudian bangsa Indonesia
mengimani bahwa tanpa Rahmat Tuhan yang maha kuasa cita-cita nasional tersebut
tidak akan terujud, ini yang kita pahami sebagai “Kesatuan Iman Nasional”. Jadi
Pancasila itu mengandung 3 prinsip dasar yaitu 1. Adanya Kesatuan cita-cita
yang sudah diyakini kebenarannya. 2. Adanya Kesatuan Sistem Perujudan. 3.
Adanya Kesatuan Iman Nasional .
Bangsa Indonesia
memikirkan bukan hanya Kesejahteraan dan ketentraman hidup untuk bangsanya
saja, tetapi juga berpikir untuk kesejahteraan dan ketentraman hidup
bangsa-bangsa, berpikir untuk kesejahteraan dan ketentraman hidup seluruh umat
manusia, hidup berdampingan secara damai, membentuk suatu kehidupan yang
toto,tentrem,kerto,raharjo bebas dari segala bentuk penjajahan dan penindasan
manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa lain.
Itulah sebabnya
mengapa cita-cita bangsa Indonesia disebut “Luhur”sebab cita-cita bangsa
indonesia itu adalah juga cita-cita yang sudah diyakini oleh bangsa-bangsa
manapun dan juga diyakini menjadi cita-citanya seluruh umat manusia di jagad
ini.
HARUS dengan FILOSOFI NASIONAL dan
IDEOLOGI NASIONAL.
Karena Kita sudah
mempunyai keyakinan terhadap cita-cita luhur itu, maka harus kita perjuangkan
dengan metode perujudannya yaitu bagaimana mengujudkan menurut bidang-bidang
kehidupan bangsa yang multi komplek.
Hal ikhwal materi
persoalan kehidupan bangsa sebagai obyek Pandang atau obyek filosofi harus kita
pandang untuk kita mengerti dan pahami terlebih dahulu, tanpa mengerti tidak
mungkin kita dapat mengujudkannya. Jadi Pancasila sebagai filosofi nasional
harus mengerti obyek filosofinya, itu yang pertama. Yang kedua, yang harus kita
mengerti adalah Subyek filosofinya yaitu
harus sebagai “bangsa Indonesia atau sebagai warga negara”. Jadi filosofi
nasional atau filsafat kebangsaan adalah obyeknya masalah kehidupan bangsa dan
subyeknya harus sebagai bangsa atau warga negara.
Filosofi Nasional
itu, Disamping harus ada subyek dan obyek harus ada Dasar Pandangnya maupun
dasar kejiwaannya,kemudian juga harus ada arahnya untuk apa dan untuk siapa,
semua harus mengarah terujudnya cita-cita nasional.
Bagaimana teknis
perujudan cita-cita nasional diatur dengan pikiran, kita pikirkan, kita
pecahkan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang harus kita ujudkan. Didalam
pemecahan suatu masalah bangsa, materi persoalan bangsa itu disebut sasaran
pikiran atau obyek pikiran dan subyek yang berpikir harus warga Negara
Indonesia atau bangsa Indonesia dan pikiran juga harus berpijak kepada cita-cita
nasional, inilah yang kita sebut “ Ideologi Nasional “ yang punya arah dan
kemana arahnya itu disebut Asas Nasionalisme dan jalan yang harus ditempuh
disebut “Way of life bangsa”. Jadi Ideologi Nasional yaitu cara memecahkan
permasalahan bangsa, metode berpikirnya suatu bangsa, ilmu berpikirnya bangsa.
Ideologi nasional
yaitu ideologi yang tidak menguatirkan, ideologi yang tidak menakutkan seperti
yang digambarkan oleh orang-orang pinter yang terkena racun isu, bahwa ideologi
itu jahat, politik itu kejam, ..bukan ! berpolitik semacam ini adalah
berpolitik luhur yaitu “Perpolitikan Nasional” atau Kesatuan Perpolitikan.
Isu-isu “tidak boleh berpolitik”, sebetulnya hanya isu untuk menjauhkan rakyat
Indonesia dari pengertian Perpolitikan Nasional dan akhirnya
malang-melintanglah perpolitikan liberalisme tanpa halangan dan saat ini sudah terjadi krisis kepemimpinan pula.
Jadi semua rakyat
indonesia baik laki-laki maupun wanita ,baik kaum bapak maupun kaum ibu bangsa
Indonesia harus mengerti Perpolitikan Nasional dan “harus Berpolitik Nasional”
sebab rakyat atau warga negara yang tidak ikut didalam perpolitikan nasional,
berarti tidak andil didalam Pembangunan Nasional.
PARAMETER PERILAKU PARA WAKIL RAKYAT
DAN PARA PEMIMPIN BANGSA.
Parameter perilaku
para wakil rakyat dan para pemimpin bangsa Indonesia adalah “Prinsip-prinsip
Dasar Penataan dan Penyelenggaraan NKRI yang terkandung didalam Pancasila dan
UUD 1945, Baik atau buruk, benar atau salah “Sistem Penataan dan
penyelenggaraan negara”,tergantung pada para wakil rakyat dan Pemimpin Bangsa
itu :
Mengerti dan memahami Pancasila dan Ketatanegaraan Republik
Indonesia, atau tidak.
Mengerti dan memahami Amanat Penderitaan Rakyat yang sudah
tertuang didalam konstitusi naional, atau tidak ?
Mengerti dan memahami serta menggunakan filosofi nasional
dan ideologi nasional didalam membuat konsepsi nasional, RUU, UU,
Peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan serta kebijakan dan
lain-lain,menggunakan sistem berpikir nasional atau tidak ?
Produknya bermanfaat bagi kepentingan seluruh rakyat sebagai
pemilik kedaulatan atas negara,atau justru sebaliknya ?
Bangsa Indonesia
mempunyai tatanan yang bisa untuk melindungi dan menyelamatkan seluruh rakyat
Indonesia,bisa untuk melindungi dan menyelamatkan tanah air beserta kekayaan
alam yang terkandung didalamnya,bisa untuk mengujudkan
kesejahteraan,ketentraman serta terlaksananya keadilan dan kemakmuran yang
merata bagi seluruh rakyat indonesia,bisa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan bisa mengujudkan kerja sama antar bangsa atas dasar saling menghormati
kemerdekaan dan kedaulatan negara masing-masing.
Penataan dan penyelenggaraan negara dalam
bidang apapun semua harus mengacu kepada Pancasila dan UUD 1945, artinya diluar
acuan itu apapun namanya adalah bukan sistem Indonesia.
BUKAN HANYA KECERDASAN INDIVIDU
TETAPI PERLU KECERDASAN BANGSA.
Prinsip dasar dalam
pembukaan UUD 1945 sebagai Tatanan Pendidikan Nasional dinyatakan pada alinia
ke empat,bahwa :
Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu, dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap,
Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/Perwakilan,serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian didalam bab
13,pasal 31,ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa : tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.
Menurut pernyataan
tersebut,maka arah kecerdasan yang dimaksud sudah sangat jelas yaitu “Kecerdasan Bangsa”,bukan kecerdasan
individu, oleh sebab itu yang perlu kita pahami adalah Kecerdasan itu apa,yang
dicerdaskan itu apanya dan bangsa Indonesia itu siapa ?
Kecerdasan itu
merupakan daya kemampuan berpikir, yang dicerdaskan itu adalah pikiran bangsa sedangkan
Bangsa Indonesia itu adalah bangsa kesatuan,merupakan kesatuan
kehendak,perasaan dan pikiran dari berbagai bangsa kesukuan yang tersebar
diseluruh Indonesia yang mendirikan NKRI. Jadi mencerdaskan bangsa berarti
mencerdaskan pikirannya bangsa Indonesia tidak pandang bulu,harus ada
pemerataan kecerdasan.
Kecerdasan pikiran itu harus mempunyai arah dan
tujuan,untuk apa dan untuk siapa serta landasannya apa ? masalah inilah yang
harus dipahami oleh para penyelenggara negara. Kecerdasan pikiran bangsa ini
harus mengarah kepada terbentuknya kesatuan pikiran dengan sistem berpikir yang
sama untuk memecahkan segala permasalahan yang menyangkut kepentingan hidup
bersama bagi bangsa Indonesia, pikiran itu dibawa oleh subyek sebagai bangsa
untuk menganalisis permasalahan bangsa yang menjadi obyek pikirannya, landasan
pemikirannya adalah amanat penderitaan rakyat yang sudah tertera didalam
konstitusi nasional. Inilah sebetulnya yang disebut sebagai Ideologi Nasional
atau sistem berpikir bangsa.[Pancasila itu sebagai ideologi nasional ]. Sistem
berpikir bangsa ini tidak sama dengan sistem berpikir individual, disana tidak
ada kata “aku/saya”tidak ada kata “menurut saya” tetapi yang ada adalah menurut
“kita”.
Kecerdasan bangsa
dimaksud,supaya bangsa ini dapat memecahkan segala masalah nasionalnya dan
tujuan kecerdasan bangsa yaitu mengarah kepada kesatuan pikiran yang disebut
Ideologi Nasional.
Dengan demikian
lembaga pendidikan itu harus merupakan lembaga sosial,penyelenggaraannya harus
dibiayai oleh negara,sekolah harus tidak
membayar,buku,pakaian,sepatu,pengadaannya harus dari pemerintahan negara bukan
dari orang tua siswa.
Senin, 05 November 2012
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjut...
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjut...: Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1 : Makalah ketiga, Ibu-ibu rumah tangga seluruh rakyat yang ka...
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Kesimpulan dan Rekomendasi Konggres Komite Ibu Ban...
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: Kesimpulan dan Rekomendasi Konggres Komite Ibu Ban...: Konggres Komite Ibu Bangsa ke 1 Kaum Ibu bicara untuk Bangsanya 84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Okto...
Kesimpulan dan Rekomendasi Konggres Komite Ibu Bangsa ke I
Konggres Komite Ibu Bangsa ke 1
Kaum
Ibu bicara untuk Bangsanya
84 tahun Peringatan Hari Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928.
67 tahun “didepan pintu gerbang”
kemerdekaan negara indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan
makmur..pemb.UUD 1945.
Grompol,Kab.Semarang 28 Oktober 2012.
Ibu-ibu....
Dalam sistem Kedaulatan Rakyat mestinya semua wakil rakyat
adalah merupakan abdinya rakyat,misionernya rakyat yang bertugas untuk
melaksanakan kehendaknya rakyat yang sudah dituangkan dalam Dasar Negara
Pancasila dan UUD 1945 dan harus tunduk pada rakyat serta harus bertanggung
jawab kepada rakyat. Kalau misalnya rakyat menghendaki harga BBM turun, tidak
ada pilihan lain kecuali menurunkan harga BBM sebab yang punya kehendak adalah
pemilik BBM.
Kalau kondisi tatanan negara sudah demikian maka rakyat
pemilik negeri ini MENGGUGAT ! untuk meminta pertanggungan jawab kepada wakil
rakyat yang membuat tatanan negara yang tidak menempatkan rakyat sebagai
pemilik negara. Tetapi hanya sebagai konsumen dan kuli dinegerinya sendiri. Hal
ini bukan hanya tersesat tetapi pengkhianatan terhadap konstitusi nasional UUD
1945.
Demikian ibu-ibu yang bisa kami sampaikan lebih dan
kurangnya kami mewakili buruh perusahaan Minta maaf,sekian MERDEKA !
ACARA KONGGRES IBU –
IBU RUMAH TANGGA SEBAGAI IBU BANGSA KE I
MC.Acara : oleh I K A C A H Y A W
I N A T A
Para sesepuh tokoh
tokoh pejuang nasional....yang kami hormati. Ibu – ibu rumah tangga rakyat
seluruh indonesia dimanapun berada...yang kami mulyakan. Para pelajar,mahasiswa
dan Pemuda-pemudi satu bangsa,satu tanah air dan satu bahasa... yang kami
cintai. MERDEKA !
Atas Berkat dan
Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini,sebagai tanda hormat dan bakti kita
kepada para pejuang kemerdekaan yang telah gugur,para pahlawan yang mendirikan
negara ini dan semua para leluhur bangsa pejuang. Pada hari ini, Hari : minggu
tanggal 28 Oktober 2012. Didusun grompol,Kab. Semarang. Jawa Tengah. Bersamaan
dengan 84 tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sebagai momen agung bangsa
indonesia. Dan 67 tahun rakyat didepan pintu gerbang kemerdekaan negara
indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.
Kita dapat
menyelenggarakan KONGGRES KOMITE IBU BANGSA yang ke I. Dengan tema :”KAUM IBU
BICARA UNTUK BANGSANYA”.
Dengan acara sebagai berikut :
- Pembukaan.Konggres Ibu-ibu rumah tangga sebgai Komite Ibu Bangsa dibuka oleh ibu Maemunah, mewakili ibu-ibu rumah tangga rakyat seluruh Indonesia.
- Menyanyikan bersama lagu kebangsaan INDONESIA RAYA
- Berdoa dengan mengheningkan cipta untuk para pahlawan pejuang kebangsaan Indonesia dan untuk memohon restu kepada para leluhur pejuang, sukma-sukma pejuang agar konggresnya kaum ibu rumah tangga sebagai ibu bangsa hari ini menjadi tapak kaki ibu bangsa yang akan ditapak juga oleh anak-anak Bangsa Indonesia, OLEH : IBU SLAMET.
- Geguritan yang akan disampaikan oleh, Bpk WASIMAN sebagai pesaksen dan pejuang veteran.
- Acara inti KONGGRES KOMITE IBU BANGSA dengan tema KAUM IBU BICARA UNTUK BANGSANYA, yang akan dimoderatori oleh : IBU KARILIA NUROHMAH.
- Pembacaan Kesimpulan dan Rekomendasi oleh, Ibu PINARIATI
- Ikrar kaum ibu rumah tangga rakyat seluruh Indonesia "sebagai Ibu Bangsa".dipimpin oleh :
- Menyanyikan lagu padamu negeri oleh DIYAH AYUNIATARA.
- Penutup dengan berjabat tangan satu sama lain seluruh peserta konggres Kaum Ibu Rumah Tangga sebagai tanda mengembalikan persatuan nasional untuk membangun dunia baru.
Demikian acara konggres ibu bangsa dalam rangka peringatan hari sumpah pemuda ke 84 grompol, Kab.Semarang 28 Oktober 2012.
MODERATOR atau
pemimpin konggres.
Oleh
ibu...................K A R I L I Y A N U R O H M A H. Diiringi instrumen ibu
pertiwi.
Ibu-ibu rumah
tangga peserta konggres ibu bangsa yang kami hormati.....
Para sesepuh
pejuang, para bapak, para pelajar,mahasiswa,pemuda sebagai peninjau yang kami
mulyakan.
MERDEKA !
Sudah 84 tahun
sejak ada kongres pemuda dan Sudah 67 tahun kita memiliki negeri,tetapi baru tahun
2012 ini bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 baru
sekarang ini ada konggres komite ibu bangsa yaitu konggresnya kaum ibu rumah
tangga rakyat yang mau ikut bicara untuk bangsanya.
konggres kaum ibu
bangsa yang pertama ini dilaksanakan didesa kecil grompol kaki gunung merbabu
ditimur kali setro dan pesertanya bukan kaum akademisi atau kaum intelektual
tetapi ibu-ibu rumah tangga yang hidup didesa-desa dan tidak berpendidikan
tinggi.
Ibu-ibu,para sesepuh,bapak-bapak,kaum muda dan
remaja bahwa yang akan disampakan ibu-ibu rumah tangga kepada bangsanya dalam
konggres hari ini adalah bukan lagi suara buku tetapi adalah suara jiwa yaitu “Jiwanya Ibu Bangsa”persoalan memenuhi kebutuhan
hidup didalam negerinya sendiri yang benar-benar dialami dan dirasakan oleh
kaum ibu rumah tangga rakyat. Yang sudah berjalan 67 tahun sejak mendirikan
negara indonesia merdeka 17 Agustus 1945.
Penyampaian makalah
dibagi menjadi 4 makalah yang akan disampaikan oleh juru bicara masing-masing
menurut mata pencaharianya ibu-ibu rumah tangga. .
Ibu-ibu dan saudara-saudara peserta konggres yang kami
hormati...
Saya dibantu oleh 2
putri sebagai notulis yaitu : I S T I R
E T N O ANGGRAINI DAN......... selanjutnya sebelum makalah disampaikan oleh
juru bicara perwakilan masing-masing ibu-ibu rumah tangga menurut mata
pencahariannya,...akan disampaikan terlebih dahulu landasan
pikiran mengenai “Komite Ibu Bangsa” Yang akan disampaikan oleh Ibu C R
I S T I N I N G S I H ,untuk itu kepada Ibu kami persilahkan menyampaikan
penjelasannya ditempat yang sudah disiapkan kurang lebih waktunya 15 menit. ......masih
instrumen ibu pertiwi........................................................
..........demikian ibu-ibu rumah tangga peserta
konggres,prinsip-prinsip yang perlu digaris bawahi sebagai landasan pengertian
mengenai komite Ibu bangsa,bahwa indonesia adalah negara kesatuan, negara yang
berkedaulatan rakyat dan sekali negara kesatuan tetap harus kesatuan.
Untuk selanjudnya
penyampaian makalah pertama yang akan disampaikan oleh “Ibu Sri
Sundarsih”mewakili kaum ibu pada umumnya..... silahkan ibu. ..waktunya kurang
lebih 10 menit. ....................instrumen ibu pertiwi.
......itulah makalah
pertama, barang kali peserta konggres ada yang langsung ingin
menanggapi,...bertanya,mengusulkan,menyetujui atau menambahkan,kritik dan saran
dipersilahkan dengan menunjukkan jari.....sebutkan nama,kemudian mau bertanya
atau komentar,.....dan semua akan ditulis oleh notulis yaitu sdri:...
Untuk selanjutnya
penyampaian makalah kedua. Yang akan disampaikan oleh ibu “Yuyun Ayu Lestari”
dengan judul makalah adalah “Uanglah yang berkuasa”.waktunya sama kurang lebih
10 menit.[setelah selesai ......................nyanyi bersama ibu pertiwi
dipimpin derigen.
Tanya jawab------------------------------------
Untuk selanjutnya
penyampaian makalah ketiga, yang akan disampaikan oleh Ibu “Sugiarti”.mewakili
buruh perusahaan. Waktunya juga sama 10 menit. Makalahnya diberi judul Nasipnya
rakyat miskin yang hidup ditanah airnya yang kaya raya.
Tanya jawab-----------------------------------------
Untuk selanjutnya penyampaian makalah yang keempat yang akan
disampaikan oleh ibu-------------
Mewakili ibu-ibu rumah tangga petani.
----------------------------------------------
Demikian para
peserta konggres komite ibu bangsa yang pertama penyampaian
makalah,pembahasan.pertanyaan ,tanggapan dan usulan sudah dirangkum semua oleh
notulis yang nanti akan disampaikan sebagai kesimpulan dan rekomendasinya oleh
ibu---------------------
Sebagai moderator
saya minta maaf apabila masih banyak kekurangan disana-sini, karena saya juga
baru pertama ini menjadi moderator konggres semoga hari ini bagi saya merupaka
pengalaman yang sangat berharga. ..............sekian saya kembalikan kepada
pengacara....Merdeka !.
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI HASIL KONGGRES KOMITE IBU BANGSA YANG PERTAMA.
Kesimpulan :
- Setelah Indonesia merdeka, kemudian ketika membentuk Pemerintahan Negara INdonesia produk-produk perjuangan bangsa sendiri tidak dipakai didalam penataan dan penyelenggaraan negara karena datangnya penjajahan baru yaitu bukan kapitalis kolonial tetapi kapitalis imperial modern oleh pemenang perang dunia ke II, atau juga disebut "penjajahan politik".
- Dengan dalih kebebasan maka kotak-kotak rakyat bermunculan dan tiap-tiap kotak menjadi miliknya elite-elite politik sehingga rakyat tidak bisa bersatu dan sekarang justru menjadi klimak korupsi yang merajalela, kontradiksi antar kelembagaan negara dan kontradiksi sosial sampai manunggalnya TNI dengan rakyat sebagai kekuatan nasionalpun dihancurkan semua adalah dampak dari perang ideologi dan politik adu-domba bangsa sendiri yang makin hebat.
- Untuk menghadapi kekuatan politik ideologi yang mengancam keselamatan bangsa dan negara harus dihadapi dengan "politik Pemersatu Nasional".
- Sistem keluarga bangsa harus ada Bapak Bangsa, Ibu bangsa dan anak-anak bangsa sebagai satu keluarga yang terpimpin sebagai "Bopo-Biyung" yang mempunyai fungsi dan peranan sendiri-sendiri dalammengujudkan cita-cita bersama tidak bisa semau-maunya sendiri.
- Ibu Bangsa adalah kesatuannya ibu-ibu rumah tangga dari rakyat seluruh Indonesia tanpa pandang bulu, suku, agama, kepercayaan, kaya, miskin, terhormat, dan terhina yang harus ditempatkan dalam tatanan negara sebagai yang mengurusi masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan untuk menghentikan sistem perbudakan terhadap kaum Ibu Indonesia.
- Konggres Komite Ibu Bangsa ke II akan dilaksanakan tahun 2013.
Rekomendasi
Harus segera
dilakukan penataan ulang Ketatanegaraan Republik Indonesia dengan produk-produk
perjuangan bangsa sendiri yaitu Tatanan Negara yang bisa menempatkan rakyat
sebagai pemilik negeri bukan menempatkan rakyat hanya sebagai konsumen.
Sistem penataan
kelembagaan negara didalam negara kesatuan adalah sebagai lembaga negara
kebhinnekaan fungsional, yang berbeda adalah fungsinya tetapi didalam
menjalankan tugas dan kewajiban negara, semua pemimpin kelembagaan negara
bersama kepala negara semua mengemban misi dan visi nasional,jadi tidak ada
lagi misi saya dan visi saya, semua manusianya juga harus terpimpin. Itulah
ujud bhinneka tunggal ika yaitu bhinekanya adalah fungsionalnya sedangkan
tunggal ikanya adalah mision nasional.
IKRAR IBU BANGSA
- Kami Ibu-ibu rumah tangga rakyat bersatu sebagai Ibu Bangsa Indonesia.
- Kami Ibu Bangsa yang melahirkan anak-anak bangsa Indonesia.
- Kami Ibu Bangsa yang melindungi, memberi makan, mendidik dan menjaga kesehatan anak-anak bangsa Indonesia dengan cinta yang tidak pernah menuntut balas.
- Kami Ibu bangsa akan terus berjuang bukan hanya untuk mengangkat derajat kaum ibu tetapi untuk menegakan Kedaulatan Rakyat di bumi pertiwi Indonesia dan juga tegaknya kedaulatan rakyat bangsa-bangsa diseluruh dunia.
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1
Komite Penegak Kedaulatan Rakyat Indonesia: lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1: Makalah ketiga, Ibu-ibu rumah tangga seluruh rakyat yang kami hormati dan ibu-ibu peserta konggres yang hadir disini.....Nama saya : Ibu...
lanjutan Kongres Ibu bangsa ke 1
Makalah ketiga,
Ibu-ibu rumah tangga
seluruh rakyat yang kami hormati dan ibu-ibu peserta konggres yang hadir
disini.....Nama saya : Ibu S U G I A R T I, dari lemah abang juga ereng-ereng
gunung ungaran. Saya mewakili kaum ibu rumah tangga yang menjadi buruh
perusahaan. Mau bicara yang akan kami ber judul “nasipnya ibu miskin yang hidup ditanah airnya yang
kaya raya”.
Ibu-ibu yang
mulia....Untuk Negara Indonesia sebagai negaranya rakyat, banyak istilah
–istilah yang kami dengar untuk menggambarkan betapa besarnya kekayaan yang
terkandung didalam tanah air indonesia. Misalnya Negara yang subur gemah-
ripah, loh-jinawi, negara yang tidak ada bandingannya,bahkan ada istilah sebagai
taman firdausnya dunia apapun jenis flora dan fauna ada ditanah air kita disini. Bahkan ada yang mengatakan kekayaan eropa barat dan
eropa timur disatukan belum dapat menandingi kekayaan Indonesia.
Ibu-ibu peserta
konggres..... Sebagai Negara yang
berkedaulatan rakyat, mestinya tidak boleh ditawar dan diganggu-gugat oleh
siapapun dan dari manapun...kekayaan tanah air indonesia yang luar biasa itu
harus menjadi miliknya seluruh rakyat Indonesia. Bukankah juga sudah kita
yakini bersama bahwa Tuhan memberikan Tanah air indonesia beserta kekayaan
alamnya itu bukan untuk orang- perorang atau bukan hanya untuk golongan tetapi
diberikan untuk bangsa Indonesia supaya dikelola bersama dan hasilnya untuk
memenuhi kebutuhan hidup seluruh rakyat indonesia.
Untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum sudah ada, untuk membikin rumah sudah ada kayu
berjuta-juta hektar,untuk memenuhi kebutuhan sandang juga sudah ada, apapun yang
dibutuhkan intuk melestarikan hidup didunia indonesia sekarang ini semua sudah
ada, minyak kita punya, tambang emas kita punya,segala macam tambang ada dibumi
pertiwi indonesia, bahan-bahan baku pangan ada,bahn-bahan baku industripun
ada,tetapi mengapa sampai ada istilah-istilah yang mengharukan seperti
“raskin,jps,busung lapar,gila stres sampai ada ibu-ibu dengan anaknya bunuh
diri karena kesulitan ekonomi dan istilah lain yang sudah disebutkan oleh
pembicara-pembicara tadi.
Mengapa penataan dan penyelenggaraan
negara kita, tidak menempatkan rakyat sebagai pemilik tetapi justru menempatkan
rakyat sebagai konsumen.?
Tanahnya milik
rakyat tetapi semua kekayaan yang
terkandung didalam tanah indonesia milik perusahaan-perusahaan baik asing maupun
domestik, air laut milik rakyat tetapi segala macam kekayaan laut juga milik perusahaan-perusahaan swasta,
hutan milik rakyat tetapi kayu dan kekayaan hutan lainnya milik perusahaan.
Rakyat hanya mencari ranting-ranting kayu kering untuk memasak saja dipukuli, ada ibu-ibu mengambil sisa-sisa
kapuk dan membawa 2 butir kakau ,diseret kepengadilan, disidik sebagai pencuri
dan dihukum.
Demikian juga wakil
rakyat harusnya melindungi rakyat tetapi justru mengabdi kepada
perusahaan-perusahaan besar dengan membuat undang-undang yang tidak memihak dan
melindungi rakyat sebagai pemiliknya, justru perampasan –perampasan tanah
rakyat oleh perusahaan swasta terjadi
dimana- mana, Demonstrsi tuntutan buruhpun tidak pernah digubris. Masalah
diselesaikan dengan menumbuhkan masalah baru sehingga tidak pernah masalah
buruh diselesaikan dengan tuntas.
Mengapa penataan negaranya
rakyat yang sudah dikatakan merdeka dan rakyat sebagai pemiliknya tetapi jutru
kehidupan rakyat dari jaman penjajahan sampai saat ini sudah 67 tahun tetap lestari
menjadi kuli dinegerinya sendiri,hidup miskin didalam negerinya yang kaya raya ?.
...apakah semua
kekayaan bumi pertiwi indonesia ini sudah dijual,sudah digadaikan atau
sudah dikontrakkan kepada siapa, oleh
siapa, untuk apa dan duitnya untuk siapa sampai ibu-ibupun diperas oleh
perusahaan.Apakah rakyat menyuruh wakilnya untuk menjual habis negerinya rakyat
kepada swasta ? apakah menyuruh wakil rakyat untuk bekerja sama dengan
pengusaha-pengusaha menindas buruh ?
Selama ini ibu-ibu
tidak pernah merasa dan buruhpun tidak pernah mengerti sebagai pemilik negeri, Tetapi
sekarang ini ibu-ibu indonesia ibarat “keyong
matanya sudah sak-kenong-kenong” artinya sudah bisa melihat sandi wara-waranya
orang-orang pinter cerdik pandai.
Digembar-gemborkan
sekarang ini “rakyat berdaulat atas negeri ini”,disana mengembor bahwa tanah
air itu didaulat oleh seluruh rakyat indonesia, disekolahan, diakademi,
diuniversitas,didalam perkumpulan-perkumpulan politik semua mengatakan begitu dengan
mulutnya, tetapi ternyata kedaulatan rakyat yang mereka gembar-gemborkan itu
adalah kedaulatan rakyat didalam buku dan suara buku. Tetapi kedaulatan atas kekayaan tanah air
indonesia ini dirampas sepenuh-penuhnya. Hak-hak politiknya rakyat dipatahkan diberikan
hanya sebagai hak pilih, hanya sebagai tukang coblos, kedaulatan rakyat hanya
ditukar dengan sepotong kaos oblong dan uang sepuluh ribu oleh para elite
politik. KEDAULATAN RAKYAT dihargai
sangat murah dan rendah sekali sehingga sekarang ini,rakyat sudah tidak punya
kedaulatan lagi atas segala kekayaan ibu pertiwi tanah air Indonesia, bukan
milik negara tetapi milik swasta.
Ibu-ibu yang kami
hormati....Kekayaan ibu pertiwi Indonesia ternyata bukan sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan rakyat seperti amanat UUD 1945 pasal 33, tetapi justru dibuat
rayahan korupsi untuk kepentingan pribadi dan partainya, sementara kehidupan
rakyat justru semakin banyak yang menindas dan memeras.
Ibu-ibu peserta
konggres yang kami hormati, tuntutan kenaikan upah buruh terus terjadi karena
apa, karena kebutuhan pokok terus menanjak naik,sehingga upah buruh tidak bisa
mencukupi kebutuhan pokok makan,perumahan,apalagi sekolahnya anak-anak dan
kesehatannya. Kalau penyelenggara negarapun sudah tidak bisa mengendalikan harga
untuk melindungi rakyatnya hanya operasi-operasi pasar sekilas sebagai bukti
dari ketidakbisaan menetapkan harga, maka sebenarnya yang berkuasa atas negara
ini siapa ?,apakah uang atau barang ?
Langganan:
Postingan (Atom)